Oleh : Alfin
Khoirul Huda
Tujuan : Ujian
Mulok Bahasa Arab
Referensi : Rangkuman
dari Paper Bahasa Inggris
Penguji : Drs. H.
Abdul Harist
Judul paper :
Pembelajaran Aktif ,Innovatif,,Kreatif,Efektif dan Menyenangkan
Mengawali rangkuman ini, saya ingin memberikan beberapa pemikiran
dalam rangka upaya untuk mengembangkan mutu pendidikan melalui proses
pembelajaran. Pokok-pokok pikiran ini merupakan bagian dari visi dan misi Madrasah.
Pendidikan merupakan kunci untuk semua
kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia
dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai
warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple
kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses
pembelajaran.
Model
belajar aktif terkait erat dengan motivasi belajar karena adanya hubungan
timbal balik diantara kedua hal tersebut; untuk belajar aktif diperlukan
motivasi belajar yang kuat; sebaliknya belajar aktif akan menyebabkan kegiatan
belajar menjadi lebih berhasil dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar. Dengan motivasi belajar yang meningkat maka peserta didik
dapat membuat keputusan yang positif. Sebagai pusat belajar, peserta didik
harus lebih aktif berkegiatan untuk membangun suatu pemahaman, ketrampilan, dan
sikap/perilaku tertentu. Aktifitas siswa menjadi penting karena belajar pada
hakikatnya adalah proses yang aktif dimana siswa menggunakan pikirannya untuk
membangun pemahaman
Pembelajaran
kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat
memotivasi dan memunculkan kreatifitas peserta didik selama pembelajaran
berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi bervariasi, misalnya
kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah. Untuk itu guru dituntut
mampu merangsang kreatifitas peserta didik dalam hal kecakapan berpikir maupun
dalam melakukan suatu tindakan.
Pembelajaran
dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru, dan membentuk
kompetensi peserta didik, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin
dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai dengan cara melibatkan seluruh
peserta didik dalam merencanakan proses pembelajaran. Pembelajaran efektif
menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif, karena mereka merupakan pusat
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Pembelajaran ini juga perlu
ditunjang oleh suasana dan lingkungan yang memadai. Untuk itu, guru harus mampu
mengelola tempat belajar dengan baik, mengelola peserta didik, mengelola
kegiatan pembelajaran, mengelola isi/materi pembelajaran, dan mengelola
sumber-sumber belajar.
Pembelajaran
menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang
didalamnya terdapat sebuah kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik,
tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure).30 Dalam
pembelajaran ini guru memposisikan diri sebagai mitra belajar peserta didik
agar tercipta suasana keakraban antara pendidik dan peserta didik dalam proses
belajar mengajar.
Pembelajaran yang
menyenangkan ini dapat terwujud apabila guru mampu mendesain materi
pembelajaran dengan baik serta mengkombinasikannya dengan strategi pembelajaran
yang mengedepankan keterlibatan aktif peserta didik di kelas, seperti simulasi,
game, team quiz, role playing dan sebagainya. Pembelajaran yang menyenangkan
ini dapat ditinjau dari dua segi, yakni segi siswa dan segi guru.
Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan
kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya.
Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu
temannya yang lemah (tutor sebaya).
Dengan
mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan
sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan
masalah. Hal ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk
menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan
masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa
ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir.
Oleh
karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan
sering-sering memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka.
Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik
daripada yang dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya
tertutup (jawaban betul hanya satu).
Mari kita tingkatkan metode pembelajaran yang
lebih maju..
0 komentar:
Posting Komentar